UNTUK kali pertama, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) berhasil meneliti virus baru. Varian baru tersebut berbeda dengan virus kebanyakan karena virus baru itu dapat dilatih dan ditempatkan pada kutub positif dan negatif baterai lithium-ion hingga mendorong baterai menjadi tahan lama.
Virus anyar yang sedianya akan ditempatkan pada baterai ini memiliki kapasitas energi dan kinerja daya sama seperti baterai lainnya yang dapat diisi ulang. Baterai tersebut juga dapat digunakan pada perangkat elektronik pribadi, hal tersebut disampaikan oleh Angela Belcher (ilmuwan material yang memimpin penelitian).
Baterai-baterai jenis baru ini telah diulas oleh situs Science pada (2/4) lalu. Di sana dijelaskan kalau baterai tersebut diproduksi melalui proses yang ramah lingkungan dan murah. Pasalnya teknologi ini melibatkan organisme di dalamnya. Proses sintesis berlangsung di bawah suhu kamar dan tidak menggunakan larutan sintesis yang berbahaya.
Ada dua hal yang dapat dilakukan virus baterai tersebut, yaitu membuat kerangka dari besi fosfat dan memasukkan ke sebuah karbon nanotube untuk membuat elektroda kecil dan lebih bertenaga. Itulah mengapa virus bateri sanggup menggenjot ketahanan baterai.
Penelitian virus baru ini didanai oleh Army Research Institute Office of the Institute Teknologi Collaborative dan National Science Foundation melalui Material Research Science serta Engineering Centers Program.
Sriwijaya Post - 12 April 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar